Senin, 29 November 2010

Ponsel Menimbulkan Alergi Kulit?

doc.google
 Ponsel kini merupakan teknologi yang hampir dimiliki oleh semua orang. Keberadaannya memudahkan kehidupan manusia dalam berkomunikasi antar satu dengan yang lainnya. Namun, akhir-akhir ini ditemukan kerugian yang ditimbulkan oleh penggunaan ponsel bagi kehidupan manusia.

Dalam beberapa tahun ini, para ahli kulit mencatat adanya kasus-kasus alergi kulit pada para pengguna ponsel. Alergi ini seperti munculnya bintik-bintik kemerahan pada kulit rahang, wajah dan telinga. Meski angka kasus alergi ini masih relatif kecil, namun kasus ini meningkat tiap tahunnya.

Para ahli menduga hal itu terjadi akibat kandungan metal dalam ponsel, terutama nikel. Alergi pada logam ini lebih banyak terjadi pada wanita, karena kulit wanita lebih sensitif daripada pria. Sebut saja di Amerika terdapat 20 persen wanita yang menderita alergi nikel, dibandingkan pria yang hanya 3 persen.

Erlina (21) mengatakan bahwa hendaknya  pabrik pembuat ponsel tidak memasukkan bahan nikel ke dalamnya karena terbukti bisa merusak kulit si pengguna ponsel. "Lagipula dengan adanya nikel, jadi membuat jatuh pemasaran ponsel itu sendiri." ujarnya.

 Donny (23) mengatakan bahwa setiap barang yang diproduksi harus lulus uji coba kelayakan dulu agar dapat dipakai secara aman oleh masyarakat. " Kalau sudah jadi seperti ini, salah produsen dan badan pemeriksa itu sendiri."ujarnya.

Jumlah kasus alergi ini memang belum terdokumentasi secara pasti. Namun, penelitian tahun 2008 menunjukkan dari 22 jenis ponsel terdapat 10 ponsel yang mengandung bahan nikel, terutama di bagian headset dan tombol menu.

Sumber : http://health.kompas.com/read/2010/11/27/08310966/Alergi.Kulit.Gara.gara.Ponsel.

Oleh : Lindayani (915080074)

Rabu, 24 November 2010

Yoga, Menyatu Dengan Alam

Yoga, seringkali diidentikkan dengan kegiatan senam, olahraga, meditasi dan lain – lain. Namun ternyata dibalik semua stereotip mengenai yoga, terdapat sebuah makna spiritual yang terkandung pada pose –pose indah tersebut. Yoga berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “penyatuan”. Penyatuan yang dimaksud disini adalah penyatuan dengan alam atau penyatuan dengan Sang Pencipta.

Ajaran Yoga dibangun oleh Maharsi Patanjali, dan merupakan ajaran yang sangat populer di kalangan umat Hindu. Yuj merupakan akar kata Yoga berarti berhubungan, yaitu bertemunya roh individu (atman/purusa) dengan roh universal (Paramatman/Mahapurusa).

Pose – pose dalam yoga seringkali memilki kemiripan dengan bentuk tubuh hewan, pohon ataupun gerakan – gerakan yang indah. Hal ini sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa yoga berarti menyatu dengan alam, jadi dari pose – pose pada yoga menggambarkan bagaimana kita menyatu dengan alam sekitar kita. Hal ini yang juga mendasari kenapa foto diambil dengan latar belakang alam dimana si model berusaha untuk menyatu dengan lingkungan sekitarnya melalaui pose yang diperagakan.


Beberapa contoh gaya dalam yoga yakni: Cobra Pose – Bhujangasana, Lord of the Dance Pose – Natarajasan, Hero Pose – Virasana, Wheel Pose – Urdhva Dhanurasana. Cobra pose menggambarkan pose seekor ular kobra setengah berdiri mempunyai arti berdoa untuk kebangkitan kreativitas. Lord of the Dance pose mempunyai arti dewa tari dari India yang memegang kekuatan peciptaan di tangan kanannya dan kehancuran di tangan kirinya. Hero pose menggambarkan ketengangan seorang ksatria dalam menghadapi segala hal. Wheel pose menggambarkan “chakra” dalam tubuh kita yang berputar seperti roda.

Bila kita mengenal Karate atau Kungfu sebagai sebagai suatu teknik untuk membela diri, maka Yoga merupakan suatu tehnik untuk mengenal diri. “Siapa yang mengenal dirinya, maka dia mengenal Tuhannya”.

Yoga adalah milik dunia, milik semua insan yang ingin menjalani kehidupan spiritual. Tanpa ada ikatan agama maupun tradisi. Sebagaimana sinar matahari bersinar, semua insan berhak berjemur dibawahnya.

-Rudy-
915080193

Selasa, 23 November 2010

Mataram Semakin Menarik Hati

doc.google
Kini Kota Tua Ampenan dan Taman Mayura di Mataram, Nusa Tenggara Barat akan segera ditata. Penataan ini meliputi pemugaran makam-makam bersejarah. Penataan ini dilakukan untuk menarik wisatawan melancong ke daerah tersebut.

Selain itu terdapat pembangunan objek wisata lainnya seperti taman rekreasi yang terletak di Tanjung Karang. Taman ini rencananya akan dijadikan tempat rekreasi seperti Ancol namun dalam bentuk mini.

Taman rekreasi bukanlah akhir dari proyek pariwisata di Mataram. Terdapat hutan satwa yang berada di Selagalas, Cakranegara. Hutan ini diharapkan dapat menjadi objek wisata lainnya yang menarik perhatian wisatawan. Hutan satwa ini diawali dengan penanaman berbagai jenis tanaman kayu serat buah-buahan dan lengkap dengan tmpat peristirahatan bagi para pengunjung.

Yani (20) mengatakan bahwa ia sangat mendukung program pembangunan objek pariwisata di daerah tersebut. " Bagus sih biar Mataram semakin dikenal orang, bukan hanya Bali saja." ujarnya.

Ia berpendapat bahwa sebaiknya setiap provinsi juga selalu berusaha meningkatkan objek wisatanya. Sehingga dapat menambah devisa daerah itu sendiri.

Tidak cukup sampai disitu saja, kota Mataram terlihat semakin indah dengan adanya hutan kota seperti Taman Bumi Gora di Jalan Udayana Mataram. Yuk, rame-rame kita ke Mataram!

Sumber :Kompas.com
Oleh : Lindayani (915080074)

Seni yang Terlupakan


            Seni merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk gerak, rupa, nada, syair yang mengandung unsur keindahan dan mempengaruhi perasaan orang lain. Keberadaan seni tidak dapat dipungkiri turut mewarnai kehidupan sosial di masyarakat.  

           Street art atau seni jalanan menjadi sebuah fenomena baru yang terkait dengan sesuatu yang indah tetapi juga melahirkan pro dan kontra di masyarakat. Titin misalnya, seorang ibu rumah tangga mengatakan bahwa garfiti hanya merusak keindahan kota. "Kan kotor kalau tembok dicoret - coret," demikian ungkapnya.

            Seringkali kita melihat coretan penuh warna atau gambar yang berada di sekitar halte, terowongan atau jembatan di Jakarta. Tulisan dan gambarnya bermacam-macam. Ada yang mengandung pesan dan ada pula yang terlihat seakan tanpa makna. Inilah yang disebut street art. Street art terbagi dalam dua jenis yaitu grafitti dan mural. 

             Grafitti adalah seni lukis di atas dinding atau media lain dengan menggunakan cat semprot. Biasanya graffiti lebih menekankan pada seni tulisan atau huruf. Sedangkan mural ialah seni lukis di atas dinding atau media lain dengan menggunakan cat tembok. Berbeda dengan graffiti, mural lebih menekankan unsur gambar. Namun tidak dipungkiri, kedua unsur yakni gambar dan tulisan terdapat dalam graffiti dan mural.

            Graffiti dan mural bagi sebagian orang merupakan suatu seni memperindah kota dan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Dilain pihak, mungkin masih ada yang berpendapat bahwa street art merupakan suatu tindakan pemberontakan atau vandalisme. Namun seiring berjalannya waktu keberadaan street art mulai diakui di Indonesia walaupun belum seperti di negara-negara barat. Kini, sudah ada komunitas-komunitas graffiti dan mural yang ada di Indonesia. 

          Selain itu beberapa provider kartu SIM (SIM card) tengah bekerja sama dengan pembuat mural atau graffiti sebagai suatu ajang promosi produk kepada masyarakat. Terselenggaranya Urban Festival di Pasar Seni Ancol pada tanggal 20 November 2010 menjadi bukti, graffiti dan mural tengah mendapat tempat di jantung hati ibu kota ini.  

-Lindayani-
915080074

Rabu, 17 November 2010

Derita TKW-TKW Indonesia

doc. google
Penyiksaan TKW asal Indonesia yang bekerja di Arab Saudi sudah sering terungkap dan terekspos ke media. Tak jarang pemerintah menangani langsung pelanggaran HAM ini, mulai dari bantuan pengobatan terhadap korban hingga melakukan upaya komunikasi dan perundingan terhadap pemerintah Arab Saudi sendiri mengenai tindakan warganya yang tidak manusiawi. Tapi mengapa penyiksaan itu masih berlangsung hingga sekarang? Adakah yang salah dengan diplomasi Indonesia terhadap Arab Saudi hingga terkesan Indonesia nurut-nurut saja dengan perlakuan semacam itu.

Kini korbannya adalah Sumiati, TKW di Arab Saudi. Sumiati sering mendapat perlakuan kasar hingga menderita banyak luka parah di sekujur tubuhnya. Tubuhnya mengalami luka bakar di beberapa titik. Kedua kakinya nyaris lumpuh, kulit tubuh dan kepalanya terkelupas, jari tengah retak, hingga alis matanya rusak. Dan yang paling mengenaskan adalah bibir bagian atasnya digunting oleh sang majikan.
Kisah menyedihkan serupa juga dialami pahlawan devisa asal Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Mereka adalah Selvi binti Said dan Nani Asa binti Sahabudin. Dua TKI yang kerja di Arab Saudi balik dengan kondisi kaki lumpuh dan tubuh mengering akibat kelelahan.

Dengan pemberitaan semacam ini, tentu menimbulkan perasaan marah dan jengkel bagi sesama warga Indonesia. Seperti yang diungkapkan Christian Sondjaja (18),  yang mengaku tak habis fikir dan tak tega melihat pemberitaan yang beredar tentang Sumiati setelah disiksa oleh majikannya, ”Istilah kata jadi orang kejam amat. Kalau pembantu punya salah jangan sampai siksa seperti itu, langsung pecat aja, omelin.”

Serupa dengan itu, Rachmi Tri Utami (21) juga menyatakan pandangannya atas hal ini, ”Ya sebagai perempuan dan bangsa indonesia emosi lah. Saya rasa UU untuk melindungi mereka kurang. Mungkin tenaga kerja yg dikirim juga kurang terlatih sepenuhnya, jadi ya memancing emosi tuan mereka di sana. Indonesia harus tegas ngurusin UU buat perlindungan tenaga kerja. Dan untuk kementrian tenaga kerja sendiri harus benar-benar bisa seleksi TKI yg bakal dikirim keluar.”

Dalam perkembangannya, kasus ini telah sampai ke telinga Presiden. Presiden meminta agar tim diplomasi Kementerian Luar Negeri memberikan bantuan total kepada TKW tersebut. Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pun diminta menangani setiap permasalahan tenaga kerja di luar negeri secara cepat dan tepat. Tentu diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang kembali. Jangan sampai ada Sumiati Sumiati lain yang menjadi korban.

oleh : Florensia Ranny-915080077

sumber:



Arti Pentingnya Sebuah Loyalitas

doc. google
Dunia yang semakin berkembang dari tahun ke tahun, dari zaman ke zaman sedikit banyaknya telah mempengaruhi pola pikir masyarakat pada umumnya. Tingkat kejahatan yang makin meningkat, pengangguran di mana-mana, kemiskinan dan kelaparan pun terus melonjak tiap harinya. Jika dulu, negeri ini hidup dengan sejahtera dan aman tapi sekarang semuanya berbanding terbalik.

Adanya keinginan untuk memperoleh kekuasaan dan kekayaan menjadi salah satu penyebab runtuhnya rasa kepercayaan dan aman kepada negeri ini. Kasus Gayus Tambunan yang ramai selama sepekan ini mencerminkan seberapa tinggi kesetiaan yang dimiliki oleh para aparta penega hukum. Namun, tidak hanya berhenti di situ saja, di berbagai tempat pun tak terkecuali media massa sekarang dikuasai oleh orang-orang yang hanya mencari keuntungan semata dan demi kepentingan diri sendiri.

Farris, 28, pekerja di salah satu stasiun televisi swasta di Jakarta menuturkan bahwa untuk dapat bertahan hidup di zaman sekarang berbagai cara apapun sepertinya dihalalkan dan dilakukan oleh semua orang, dan tidak jarang sampai harus mengkambing hitam kan orang terdekat. "Jilat atas, injak bawah, kiri kanan bersenggolan itu adalah hal yang lumrah, apalagi untuk situasi saat ini, di mana kehidupan makin sulit. Gaji tidak seberapa tapi kebutuhan meningkat tajam ," keluhnya.

Menyedihkan memang jika hal itu terus terjadi dan mungkin tidak mungkin akan membudaya dalam negeri ini. Loyalitas atau kesetiaan seseorang pada pekerjaan yang dijalaninya adalah kunci bagaimana cara-cara yag tidak halal tersebut dapat dihilangkan. Hubungan yang baik dan adanya sosialisasi anatar bawahan dan atasan serta sanksi yang berat bisa menjadi cara mengatasi masalah tersebut.

"Menciptakan hubungan itu yang paling penting. Pada dasarnya semua manusia butuh kehidupan yang layak, jika hal itu sudah terpenuhi maka tidak mungkin terjadi penyelewengan tugas. Sayangnya, kondisi saat ini menyebabkan banyak perubahan hal yang tadinya baik menjadi buruk. Hubungan yang saling mengerti dan memahami antara atasan dan bawahan akan mampu menciptakan lingkungan yang menyenangkan," jelas Mega, 30.

Sebagai bagian dai masyarakat yang hidup di zaman ini sudah merupakan tugas dan tanggung jawab bersama untuk menghentikan segala bentuk dan tindakan penyelewengan yang terus menjalar dan berkembang. Peran pemerintah, pejabat dan semua pihak yang berkaitan akan dapat membawa prubahan yang positif.

Sumber Foto : http://4.bp.blogspot.com/_xRyWfE7PbWc/Sm7lwrMNloI/AAAAAAAAAGA/NF0_zhZeYPE/s400/TheBelievers.jpg

-Astrid Meiliani ( 915080057 )-

Hati-Hati Rampok Bersenjata Api


doc. google
Kejahatan ada di mana-mana. Pagi, siang, malam. Ya, tanpa mengenal tempat ataupun waktu. Akhir-akhir ini banyak penjahat yang beraksi dengan menggunakan senjata berapi. Diduga, asupan terbesar senjata berapi berasal dari Lampung.

Penjahat dengan senjata berapi umumnya menyerang para pengendara motor. Terutama di malam hari yang sepi, serta motor-motor yang menggunakan jembatan penyebrangan. Banyak pengendara motor terluka baik karena terjatuh maupun terkena tembakan senjata api tersebut.

Kasus ini semakin marak terjadi, terutama di kawasan Jakarta Barat. Para pengguna pengendaraan motor roda dua seringkali mencari jalan pintas demi menghemat waktu.

Timotheus, 20, seorang mahasiswa di kawasan Jakarta Barat menyampaikan, " Kalau banyak kejahatan gini, sebisa mungkin hindari lewat jalan kecil di malam hari, mendingan lewat jalan raya yang ramai. Hidup itu pilihan, mau memilih jalanan macet tetapi aman atau sepi tapi rawan itu terserah pribadi masing-masing."

Lain dengan Timotheus yang lebih memfokuskan sisi pengemudi, Yosua, 20, justru mengharapkan tindakan lebih dari aparat keamanan.

"Mesti ada tindakan lanjut dari kepolisian, harus lebih tanggap. Selain itu kita harus benar-benar cek kondisi kendaraan sebelum berpergian."

-Chrestella / 915080072-

Selasa, 16 November 2010

Setia Pada Apa yang Kita Yakini Baik


Rambutnya hitam legam. Pakaiannya bersahaja. Sebuah senyum senantiasa menghiasi bibirnya. Itulah Siti Nurrofiqoh. Seorang buruh yang membawa perubahan besar bagi orang – orang di sekitarnya. Keseharian Siti disibukkan oleh kegiatannya untuk melatih dan memperjuangkan hak kaum buruh melalui Serikat Buruh Bangkit yang didirikannya tahun 2006. Pertemuannya dengan Andreas Harsono, pendiri Yayasan Pantau dan jurnalis lepas menginspirasi dirinya untuk terjun ke dalam dunia tulis - menulis. Sebagai seorang ketua umum Serikat Buruh Bangkit dan penulis lepas, Siti tetap menganggap dirinya sebagai seorang buruh. Di balik ketenaran serta kesuksesannya saat ini, tersimpan cerita sedih serta perjuangannya sebagai seorang buruh. Menjadi seorang buruh bukanlah sesuatu yang diinginkan Siti, namun semua ini dilakukannya karena satu hal yang sangat dicintanya. Keluarga. 

Lahir di Magelang tahun 1973, Siti tumbuh sebagai seorang gadis yang disayang oleh keluarganya. “Saya termasuk yang beruntung. Karena dari semua anak orang tua saya, hanya dua yang disekolahkan dan saya salah satunya”, senyumnya. Budaya di desa kelahiran Siti masih sangat konservatif. Bagi mereka, wanita yang menikah sesudah lulus Sekolah Dasar adalah hal yang wajar dan bahkan wajib. Tidak dapat dielakkan, Siti harus menikah di usianya yang muda belia karena perjodohan yang disetujui oleh pihak keluarga. Salah satu alasan mengapa pernikahan ini tidak dapat ditolak oleh keluarganya adalah karena calon pengantin pria yang melamar mempunyai hubungan darah dengan Lurah setempat. Hati Siti berontak. Ia tidak mau menikah. Keinginan terbesarnya saat itu adalah melanjutkan pendidikannya.

Setibanya di Jakarta ia masuk keluar di tiga pabrik yang berbeda sebelum mendirikan usaha warung tegal (warteg) bersama dengan temannya. Alasan ia keluar, atau lebih tepat dikeluarkan adalah karena ia melakukan perlawanan terhadap manajemen pabrik. Banyak buruh di pabrik yang tidak diperlakukan dengan adil. “Buruh tidak dihargai lebih baik dari mesin. Mesin mendapat perawatan, tapi kalau orang sakit harus tetap kerja. Ini adalah penjajahan secara sistematis!”, ujarnynya penuh semangat.Selama lebih kurang 2 tahun Siti bekerja di warteg dan rumah makan Padang. Ia merasa bahwa pendapatannya tidaklah cukup. Kekurangan yang dirasakannya bukanlah karena keserakahan, namun keinginan untuk mengirimkan uang lebih untuk orang tuanya. Melalui sebuah iklan di jalanan, Siti melamar di sebuah perusahaan asing dan berhasil diterima. Lagi – lagi ia bekerja sebagai buruh. Perusahaan asing tersebut dimiliki oleh orang Korea yang ternyata adalah sebuah kasino. 

            Awalnya semua berjalan lancar. Tamu – tamunya ramah. Pekerja diperlakukan adil. Namun suatu waktu, pemilik kasino tersebut kabur begitu saja, meninggalkan lebih kurang 120.000 karyawan tanpa ada tanggung jawab. Nasib para karyawan terkatung – katung di tengah kejadian tak terduga tersebut. Pihak manajemen menjanjikan sejumlah uang kepada para buruh dan karyawan melalui hasil penjualan kasino tersebut. Namun Siti berhasil mengetahui bahwa jumlah uang hasil penjualan kasino tersebut ternyata lebih banyak dari yang dijanjikan. Mulai dari situlah, pihak manajemen kasino tersebut memusuhi Siti dan melakukan propaganda sehingga semua karyawan dan buruh juga melakukan hal yang sama.

Kejadian itu membuat Siti semakin berapi – api dalam memperjuangkan hak kaum buruh. “Lamar, setengah hari kerja, lalu dipecat. Itu sudah sering saya alami”, ujarnya dengan santai. Sejak tahun 1993, ia terus berpindah dari satu pabrik ke pabrik lain. Di kebanyakan pabrik tempat Siti melamar, ia selalu ditunjuk secara akalamasi menjadi ketua buruh. Siti selalu mengadakan perlawanan kepada pihak manajemen pabrik apabila ia melihat ada ketidakadilan terhadap kamu buruh tempat ia berkerja. Hal ini jugalah yang menyebabkan ia selalu dipecat bersama dengan teman – teman aktivisnya. “Keluar masuk pabrik sudah lebih dari 10 kali. Menghadapi kapitalisme. Mereka ingin keuntungan yang sebesar – besarnya sehingga kami, para buruh selalu diperas”, katanya.

Dalam perjuangannya, Siti pernah ditangkap dan diinterogasi. Bahkan pemberitaan dirinya muncul sebagai headline di salah satu media cetak bersama dengan 8 buruh wanita lainnya. “Ada pikiran ingin berhenti, namun ya kembali lagi aku tidak tega melihat buruh dianjing – anjingin”, ujarnya kesal. Keteguhan hati dan integritasnya mendapatkan pujian dari banyak orang. “Omongannya tegas. Orangnya berani berargumen. Mbak Fiqoh lebih dari aktivis – aktivis lain karena komitmen dan kejujurannya”, cerita Hasirin, salah seorang buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Bangkit.Apa yang menjadi kekuatannya untuk terus bertahan walaupun menderita? “ Suatu ketika aku melihat satu ruangan tempat tinggal buruh yang dijejalin oleh berpuluh – puluh orang. Dari situ aku melihat bahwa di pundak seorang buruh, berpuluh – puluh nyawa bergantung padanya. Anaknya. Orang tuanya.”, ungkap Siti.Selesai bercerita ia tersenyum ramah. “Setia pada apa yang kita kita yakini baik”, pesannya kepada para mahasiwa/i yang mewawancarainya.
 

Jumat, 12 November 2010

Siti Nurrofiqoh : Perjuangan Sang Ibu Ketua Serikat Buruh Bangkit

doc. google
Siapa sangka, dibalik tubuhnya yang terbilang kecil, tersimpan keberanian besar untuk terus memperjuangkan hak-hak buruh. Siti Nurrofiqoh, wanita kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 10 Juli 1973 ini sampai harus keluar masuk pabrik karena pergerakan yang ia lakukan untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Sepuluh kali ia diterima di sebuah perusahaan, sepuluh kali ia melakukan pergerakan, dan sepuluh kali pula ia dikeluarkan dari perusahaan tersebut. Meski tidak lagi menjadi buruh pabrik, namun ia membuktikan pengabdiannya melalui pembentukan Serikat Buruh Bangkit (SBB) yang ia dirikan sejak Mei 2006 lalu. Hingga sekarang Fiqoh, begitu panggliannya, masih menjabat sebagai ketua umum SBB yang berpusat di Tangerang.

Dalam perjuangnnya ini, selain sering keluar masuk perusahaan, ia tak jarang bergonta-ganti keanggotaan serikat karena visi dan misi yang tidak sesuai dengan hati nurani dirinya. Lebih dari 8 serikat buruh pernah ia rasakan, dan menurutnya tidak ada satupun benar-benar memperjuangkan hak buruh sebagaimana mestinya. Berangkat dari kekecewaan dan kelelahan terhadap serikat-serikat buruh itulah, kemudian ia membentuk sendiri suatu serikat buruh yang ia namakan Serikat Buruh Bangkit (SBB) pada Mei 2006 di Tangerang. Serikat Buruh yang ia dirikan ini menangani masalah perburuhan untuk lingkup Jakarta-Tangerang.

Di bawah kepemimpinan Siti Nurrofiqoh, Serikat Buruh Bangkit melakukan berbagai usaha untuk memperjuangkan nasib dan hak-hak kaum buruh. Salah satunya adalah dengan pembinaan dan pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan dapat membentuk mental dan keberanian dalam diri para buruh serta kecakapan di berbagai bidang agar mereka pada akhirnya bisa mengadvokasi diri mereka sendiri. Selain itu, SBB memiliki divisi pengembangan yang berguna dalam memperbaharui pengetahuan agar massa buruh tidak lagi jadi massa terpimpin, tapi bergerak karena pikirannya sendiri. Langkah investigasipun dikembangkan guna menyiapkan dan mengumpulkan data-data yang kuat untuk memantapkan langkah advokasi ke depannya.

Menjadi pejuang buruh, terlebih sebagai ketua umum suatu serikat buruh, tidaklah mudah. Banyak ancaman yang ditujukan padanya. Fiqoh menceritakan dalam melakukan demonstrasi di Depnaker untuk memperjuangkan hak-hak PHK, ia  pernah dilempari petasan dan botol bekas minuman saat ke WC. Selain itu iapun pernah ditetapkan sebagai tersangka karena perjuangannya itu, hampir dikeroyok, bahkan hingga ancaman pembunuhan. Namun Hal-hal seperti itu tidak membuat Fiqoh menjadi gentar untuk terus memperjuangkan nasib teman-teman buruhnya. Bersembunyi dari ancaman berbagai pihak dan diusir dari Depnaker adalah hal yang biasa baginya. Prinsipnya hidupnya sangat sederhana, jika ada ketidakadilan terjadi, dan selama kita masih bisa melakukan sesuatu, berbuatlah sesuai dengan kemampuan untuk membantu mereka.

Siti Nurrofiqoh adalah sosok yang sangat dikagumi oleh rekan-rekannya di SBB. Seperti yang diutarakan oleh Maryani, Bendahara SBB yang sudah bergabung sejak SBB berdiri. ”Fiqoh itu orangnya demokrat, tidak pernah membatasi anggotanya untuk belajar. Saya masuk ke Bangkit karena melihat serikat ini benar-benar memperjuangkan hak buruh, tidak seperti serikat lain yang dulu saya ikuti.” tuturnya menjelaskan sosok Fiqoh.

Di bawah pimpinan seorang Siti Nurrofiqoh, biarpun kondisi kepengurusan terbatas tetapi diakui rekan-rekannya tidak ada kesulitan yang berarti, karena semuanya dilakukan demi kepentingan bersama. Sosoknya yang selalu mengayomi dan tidak setengah-setengah dalam berbagi ilmu menjadikan anggota-anggota di dalamnya pun menjadi loyal terhadap organisasi. Terlebih lagi perjuangan-perjuangan yang terus dilakukan telah membuahkan hasil. Setiap masalah sudah bisa diatasi. Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi sudah bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan undang-undang. Tentang lembur, hak cuti, dan dispensasi lainnya sudah bisa diperjuangkan walau tak jarang pemilik perusahaan tidak suka dengan SBB. ”Buatku digeret-geret polisi, ditangkap polisi pernah. Hal-hal premanisme juga pernah. Tapi ya gak masalah. Entah sampai kapan, karena soal hari ini aku selamat atau tidak tergantung dari Tuhan,” ucap Fiqoh.


Oleh : Florensia Ranny - 915080077

Rabu, 10 November 2010

Michelle Obama, Ibu Negara yang Cerdas

doc.google
Kunjungan Preiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama menyita perhatian sebagaian besar masyarakat Indonesia. Tak hanya Obama, istri tercintanya, Michelle Obama juga mampu menydeot perhatian publik di tanah air.

Kedatangan Obama dan Michelle pada hari Rabu, 10 November 2010 di Masjid Istiqlal menarik simpati masyarakat. Pasalnya ibu negara AS ini dinilai cerdas dalam menyesuaikan cara berbusana dengan lingkungan di mana beliau berada. Michelle Obama menggunakan blazer dan celana panjang hijau serta kerudung yang menutupi kepalanya.

Pakaian Michelle saat berkunjung ke Istiqlal, langsung menjadi topik hangat di Twitter yakni salah satu jejaring sosial. PenggunaTwitter menduga kerudung yang dikenakan Michelle berasal dari Masjid Istiqlal. Namun dugaan itu segera dibantah oleh Ali Mustafa Yaqub selaku Imam Besar Masjid Istiqlal yang mengatakan bahwa sejak Michelle turun dari mobilnya, beliau telah mengenakan kerudung yang bermotif hitam putih itu.

Obama dan Michelle berkunjung ke Istiqlal untuk melihat-lihat masjid tersebut yang merupakan masjd terbesar di Asia Tenggara. Selain itu Obama beserta istri juga ingin melihat secara langsung beduk besar yang dimiliki Istiqlal.

Ainun Noor Fitri (20)  seorang mahasiswa, mengatakan bahwa Michelle Obama merupakan sosok wanita yang menghormati agama lain. Terbukti dengan kerudung yang dikenakan saat berkunjung ke Istiqlal. "Kalau tentang para pengguna Twitter, menurut saya itu sah-sah saja jika mereka mengeluarkan dugaan seperti itu. mungkin mereka tidak tahu jika Michelle Obama menggunakan kerudung sendiri." ujarnya.

Immanuel Anugrah Sihombing (20) berpendapat bahwa kunjungan Michelle Obama yang memakai kerudung di Masjid Istqlal terlihat biasa-biasa saja. Menurutnya semua suster di Katolik juga memakai kerudung. Mahasiswa ini juga menambahkan  jikalau Michelle sendiri tidak terganggu dengan dugaan para pengguna Twitter, hal ini tidak menjadi masalah.


Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2010/11/10/13235780/Dari.Mana.Asal.Kerudung.Michelle.Obama

Oleh : Lindayani / 915080074

Selasa, 09 November 2010

Komunitas Waria

Bagaimana ketika kita mendengar kata “waria”, apa yang terlintas di pikiran kita? Menurut data yang diperoleh, sebagian besar dari masyarakat memiliki pandangan yang negatif terhadap waria dan komunitasnya. Sebagian besar tidak setuju dengan kehadiran waria dalam masyarakat karena menurut mereka bahwa Allah menciptakan manusia dalam rupa laki-laki dan perempuan, sehingga waria dianggap sebagai suatu bentuk penyimpangan terhadap Kitab Suci. Stereotip seperti itulah yang kini merambah di masyarakat. Waria juga sering dikaitkan dengan pelacuran dan prostitusi.

Memang stereotip di atas ada benarnya, sebagian besar dari kita mungkin mengira bahwa komunitas waria adalah komunitas yang bersembunyi di balik gelapnya malam dan hidup dalam kesendirian. Namun apabila kita teliti lebih mendalam, sadar atau tidak sadar, kini waria semakin eksis dlm masyarakat. Ambillah contoh dalam dunia perfilman, dimana waria sering dipertontonkan sebagai lawak ataupun hiburan bagi penonton. Bahkan bebrapa aktris diset oleh sutradara untuk berperan sebagai waria, seperti komedian Aming. Mengenai kehidupan waria, apakah benar mereka hidup dalam kesendirian dan tidak ada yang mau menerima mereka? Ternyata tidak semua waria seperti itu, bahkan ada beberapa yang beruntung dapat membangun rumah tangga bersama dengan pasangan mereka (baca artikel di halaman berikutnya). Namun tetap saja mereka (waria) mempunyai satu kekurrangan yakni mereka tidak dapat memiliki anak sacara biologis, karena walaupun mereka dapat mengoperasi kelamin dan fisiologis tubuh mereka, mereka tetap tidak dapat mengubah kenyataan bahwa mereka tidak mempunyai rahim.

Namun sangat disayangkan, kaum waria masih saja belum diterima sepenuhnya dalam masyarakat, di Indonesia, jenis kelamin waria di KTP ditulis : laki-laki, sedangkan di negara-negara lain dtulis : perempuan. Tidak hanya berhenti sampai disitu saja, banyak dari waria yang bekerja sebagai PSK (Pekerja Seks Komersial) dan survey menunjukkan sepertiga waria di Jakarta terjangkit HIV.Waria juga diidentikkan sarat dengan kekerasan dan perkelahian.


Benar adanya bahwa komunitas waria dikucilkan dan mempunyai status sosial yang rendah dalam masyarakat. Karena diskriminasi inilah, para waria bersemangat untuk memperoleh pengakuan dari pemerintah dan masyarakat, Sebagai contoh, Yulianus Rettoblaut lebih dikenal dengan sebutan Mbak Yuli merupakan seorang waria yang lolos seleksi menjadi salah satu calon komisioner Hak Asasi Manusia bersama dengan 42 peserta lainnya.Ini merupakan suatu prestasi di kalangan waria.

Tidak hanya berhenti disitu, waria semakin berusaha eksis dan memperoleh pengakuan dalam masyarakat dengan beberapa dari mereka yang mengikuti acara seperti pagelaran Seni, Budaya dan Olahraga Nusantara yang meliputi Lomba Ratu Kebaya 2007, Turnamen Bola Voli Waria se-Indonesia dan Pemilihan Putri Waria Indonesia 2007 dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Jakarta 480, Hari Anti Madat Sedunia dan HUT Kemerdekaan RI 62 yang berada dalam naungan Yayasan Putri Waria Indonesia (YPWI) yang bekerja sama dengan Forum Komunikasi Waria Indonesia (FKWI). Adanya yayasan serta acara-acara akbar yang diselenggarkan untuk waria menunjukkan adanya perhatian terhadap kaum waria.
Beberapa fakta dalam masyarakat membantah bahwa waria merupakan kaum yang jahat, tidak layak dan tidak halal. Ambil saja contoh Dorce Gamalama yang merupakan seorang artis waria yang terkenal. Sumber menyebutkan bahwa Dorce melakukan operasi kelamin untuk mengasuh anak-anak terlantar dan mengadopsi mereka sebagai seorang ibu. Peran Dorce dalam dunia pertelevisisan juga tidak sedikit, beliau membawai bebrapa acara talk show dan juga menjadi presenter dalam beberapa acara.

Terakhir,penulis mendatangi seorang waria yang merupakan seorang kenalan dan pemilik salon. Sebut saja Mbak Ani (bukan nama sebenarnya), sudah menggeluti bisnis salon selama kurang lebih 4 tahun. Sebelumnya mbak Ani bekerja di salon juga dari tahun 80-an dan kini Mbak Ani sudah memiliki usaha sendiri. Walaupun usaha salonnya termasuk yang menengah ke bawah, namun Mbak Ani tetap optimis dan bekerja keras. Keteguhan dan ketegaran hatinya yang membuat dia bertahan hingga saat ini. Hal ini juga membuktikan bahwa ternyata selain masuk dalam dunia perfilm, kaum waria juga sudah mengambil bagian dalam masyarakat yang walaupun sebagian besar masih tidak mendapat pengakuan dari masyarakat.

oleh : Rudy (915080193)

Sabtu, 06 November 2010

Indonesia Berduka

Tsunami di Mentawai, letusan Gunung Merapi dan gempa bumi di Wasior. Tak henti-hentinya Indonesia didera oleh berbagai bencana alam yang meluluh lantakan negeri ini. Kosong, hampa, bingung,kepedihan dan tangisan para korban hanya menambah luka di hati. Negara yang dulunya aman dan bahagia sekarang harus menghadapi kenyataan yang pahit.

Doc : Google
Disaat para korban sangat membutuhkan uluran tangan dari semua orang, tragis jika mendengar bahwa respon yang diberikan oleh para pemimpin negara ini acuh tak acuh dan tidak peduli sama sekali. Rasa sisi kemanusiaan itu seakan hilang ditelan oleh harta melimpah dan kesibukan yang datang. Mengatasnamakan jabatan dan tanggung jawab pekerjaan, Gubernur Sumatera Barat yang seharusnya peduli terhadap korban tsunami  malah melakukan kunjungan ke Jerman dengan dalih promosi.

Kemana rasa kepekaan mereka terhadap Indonesia? Irma, 25 tahun, karyawan swasta mengungkapkan bahwa inilah gambaran yang sedang terjadi, cerminan bagaimana seharusnya seorang pemimpin menjadi teladan bagi rakyatnya dan memberi perhatian tapi seolah-olah mengabaikannya begitu saja. "Sangat disayangkan apabila hal itu terus dibiarkan terjadi. Bagaimanapun yang menajdi korban adalah warganya sendiri dan itu merupakan tanggung jawabnya yang paling utama dibandingkan dengan perjalanan dinas ke luar negeri," jelasnya.

Janji yang dulu pernah mereka berikan kepada masyarakat ternyata palsu. Tindakan dan perkataan mereka sungguh memprihatinkan. Jelas semuanya perlu bukti yang nyata dan jelas bukan sekedar kata-kata. Negara tidakbutuh pemimpin yang baik tapi harus peka.

"Haruskah kita kembali belajar di sekolah bagaimana menumbuhkan sikap kepedulian terhadap sesama? Anak kecil sja lebih baik dibandingkan dengan mereka yang memang sudah tugasnya melindungi dan memberi perhatian terhadap masyarakat. Jika seperti itu, lama-lama masyarakat akan bertindak secara kasar dan brutal," papar Martin, 45 tahun, warga Tanjung Duren Barat.

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin itu ungkapan yang pantas untuk mencerminkan kondisi para korban saat ini. Kehilangan harta benda, rumah dan sanak keluarga ditambah sikap para pemimpin yang acuh sungguh sangat ironi. Biarlah apapun yang dialami saat ini menjadi sebuah proses pembelajaran bagi semua orang.

Sumber : Gambar http://eriassumarna.blog.friendster.com/files/bola-dunia3-300x282.jpg

-Astrid Meiliani / 915080057-

Kamis, 04 November 2010

Cerita Mak' Rus...

Pagi itu, suasana jalan di depan pintu Stasiun Kota agak sepi. Tetapi, di satu sudut jalan orang-orang mengerubungi sebuah pohon. Bukan pohonnya ternyata yang menarik mereka, tetapi seorang wanita penjual getuk dan pecel gendong. Rustinah namanya.
Delapan tahun yang lalu, Rustinah hijrah dari Indramayu ke Jakarta. Ia memilih hidup dengan berjualan pecel dan getuk buatannya di daerah Kota. "Di kampung gak bisa kerja apa-apa. Kerjaannya cuma ngutang sana-sini buat makan,” begitu jawab Rustinah ketika ditanya alasan dirinya dan keluarga pindah ke Jakarta.
Pukul delapan hingga sembilan pagi ia biasa berjualan di depan stasiun, lalu jika dagangannya masih belum habis ia akan berkeliling menjajakan getuk dan pecel dari Kota hingga ke Pasar Asemka. "Mau apa, sayang?" begitulah ia kerap menyapa para pelanggannya. Sosok wanita beranak tiga ini begitu ramah dan akrab dengan para pelanggan. Satu porsi pecel lengkap dengan gorengan dijual dengan harga Rp 4000,- sedangkan seporsi getuk berisi jendil, tiwul, ketan hitam dan kue singkong ditabur parutan kelapa dan gula pasir berharga Rp 2000,- .
Mak' Rus menyiapkan pecel untuk 
salah seorang pembeli. Foto dok: Chrestella
Tidak banyak keuntungan yang ia dapat, kurang lebih Rp 30000,- per harinya. Sisa uang tersebut digunakan untuk membayar hutang belanjaan bahan-bahan dagangan. Berkeliling dari pukul sembilan hingga pukul sebelas di tengah cuaca yang begitu panas membuat Rustinah tidak jarang duduk dan menghela napas. Setelah berjualan sana-sini, Rustinah lalu pulang ke rumahnya di kawasan Kampung Kencur. Semua ia lakukan dengan berjalan kaki. 
Sesampainya dirumah, Rustinah akan beristirahat sejenak sebelum pergi berbelanja dan menyiapkan masakan untuk jualan esok hari. Pada jam 2, ia akan mulai membuat lontong untuk pecel, lontong direbus selama empat jam. Selanjutnya membuat isi getuk, mulai dari jendil, kue singkong, tiwul, dan ketan hitam. Selama menunggu getuk matang, Rustinah akan membuat sambal pecel. Biasanya Rustinah menggunakan satu kilogram kacang dan setengah kilogram cabai untuk satu kali berjualan. Sedangkan sayuran dan bakwan akan dimasaknya jam 3 subuh supaya pada pagi hari jualannya masih segar.
Berjualan dan memasak setiap hari membuatnya lelah, namun Rustinah mengatakan sudah tidak ada lagi pilihan, hanya ini yang bisa ia dan suaminya kerjakan. Kedua anak perempuannya sudah menikah, sedangkan anak ketiganya hanya sekolah hingga SD lalu bekerja dan tinggal di kawasan Mangga Dua. Dengan berjualan getuk dan pecel, Rustinah tidak sekedar mencari uang, tetapi turut melestarikan makanan khas Indonesia.

Selasa, 02 November 2010

Foto Jurnalistik

Jurnalisik adalah proses mengumpulkan, mengolah, melaporkan, dan menganalisis suatu informasi. Orang yang mempraktekkan kegiatan jurnalistik disebut jurnalis atau wartawan.Sebuah foto dikatakan memenuhi kriteria sebagai foto jurnalistik jika dari foto tersebut kita dapat menangkap cerita yang disampaikan oleh sang fotografer tentang kejadian yang tengah terjadi kala itu dengan utuh

Foto Jurnalistik dapat didefinisikan sebagai rekaman sebuah peristiwa dalam kehidupan manusia dan peradaban bangsa. Apabila kita mengamati sebagian besar koran dan majalah cetak yang ada, foto – foto yang dicetak sebagai pendamping daripada artikel atau tulisan yang ada, itulah foto jurnalistik. Bukan semua foto di media cetak dinamankan foto jurnalisitk, namun foto yang dapat menjelaskan tentang tulisan tersebut, singkatnya foto yang dapat “bercerita”mengenai kejadian atau peristiwa yang disajikan.

Foto Jurnalistik mengandung dua unsur di dalamnya seperti yang dikutip dari Dwi Slamet Santoso dalam salah satu website yang merupakan pakar dalam fotografi : “Jurnalistik dan fotografi itu sama, keduanya sama-sama ingin menyampaikan suatu berita di dalamnya,”
Jadi penulis mengambil kesimpulan bahwa ada persamaan antara jurnalisme dan fotografi yakni dalam hal penyampaian pesan. Dan apabila keduanya digabungkan akan menghasilkan sesuatu yang disebut dengan foto jurnalistik, yakni foto sebagai hasil gabungan antata teknik fotografi dan jurnalisme.

Istilah foto jurnalistik diperkenalkan oleh seorang bernama Wilson Hick. “Foto jurnalistik adalah gambar dan kata,” begitu katanya berteori. Melalui kepemimpinanya, muncul sejumlah fotografer kelas dunia seperti Robert Cappa. Pada tahun 1936 ia berhasil membuat foto dramatis seorang serdadu yang sedang roboh tertembak peluru di Spanyol. Foto yang berjudul Death of Loyalist Soldier tersebut dimuat majalah foto Perancis VU dan terbit di majalah Life .


Perkembangan foto jurnalistik di Indonesia tidak terlepas dari perjuangan para pahlawan untuk meraih kemerdekaan. Alex Mendur beserta rekan-rekannya di IPPHOS dan Abdoel Wahab, adalah pewarta visual Indonesia pertama yang digembleng pendidikan kejuruan formal Belanda dan Jepang, diasah oleh semangat kemerdekaan dan dibentuk dalam medan pertempuran.

Ketrampilan,kecekatan, wawasan,keberanian dan komitmen seperti yang dibuktikan pelopor itulah yang mestinya dihidupkan kembali oleh pewarta-pewarta foto Indonesia.

Sumber : http://citizenimages.kompas.com/forum/viewtopic.php?f=32&t=20
http://webtorial.tempointeraktif.com/foto/fotojurnalistik.html,
http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=937:foto&catid=30:gema-edisi-40&Itemid=182
http://warungpotret.multiply.com/journal/item/9/Kriteria_Penilaian_Foto_Jurnalistik
http://bs-ba.facebook.com/topic.php?uid=49109284335&topic=7874
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=75135028
http://images.google.co.id

oleh : Rudy (915080193)

Harapan Akan Tindak Nyata Instruksi Presiden

doc. google
Penanganan pemerintah terhadap bencana di Wasior, Mentawai, dan Klaten, Yogyakarta dianggap kurang maksimal. Kurang tanggapnya langkah evakuasi menyebabkan banyaknya korban yang berjatuhan. Berkaitan dengan hal ini, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono akan menerbitkan Instruksi Presiden (inpres) tentang bencana, terutama dalam menghadapi musibah tsunami yang diharapkan dapat menekan jumlah korban dari suatu bencana.

Tampaknya perlu kita menetapkan suatu kebijakan yang merupakan lanjutan yang ada di dalam undang-undang untuk mengurangi korban jiwa dalam bencana,utamanya bila terjadi gempa dan tsunami,” ujar Presiden SBY seperti yang tertulis dalam seputar-indonesia.com. Pemerintah akan mengatur permukiman baru bagi korban bencana, juga akan memikirkan infrastruktur pasca bencana.


Keputusan presiden ini disambut baik oleh warga Indonesia mengingat usaha positif dalam penanganan bencana. Seperti yang dikatakan oleh Marisa Yuanita Sari (20), yang memberikan respon positif terhadap inpres yang akan diterbitkan. Menurut saya upaya yang mau dilakukan pemerintah bagus. Apalagi ada rencana langkah penambahan UU untuk mengurangi korban,” tuturnya.

Hal serupa juga dilontarkan oleh Yosef (16), “Dengan inpres ini diharapkan para pembantu presiden melakukan langkah nyata dalam menghadapi musibah bencana yang ada. Selain itu dalam penanganan bencana ini perlu diperhatikan juga pendistribusian bantuan yang harus merata. Jangan hanya daerah yang besar, tapi daerah pelosok juga perlu diperhatikan.”


Selain dukungan yang diberikan, masyarakat juga merasakan rasa skeptis terhadap inpres dalam hal penanganan bencana. "Balik lagi ke pemerintah akan benar-benar terealisir atau tidak. Biasanyanya kan cuma janji gak da bukti, " ucap Marisa.

Ya, semuanya kembali pada aksi nyata yang akan diperlihatkan oleh pemerintah dalam menangani bencana-bencana alam ke depannya. Jangan hanya pernyataan hitam di atas putih, tapi juga perlu diperhatikan tindakan real yang dilakukan karena ini berkaitan dengan nyawa manusia..

Oleh : Florensia Ranny (915080077)



Senin, 01 November 2010

Mereka Terancam!

Kakatua  jambul kuning
Burung Kakatua merupakan burung yang mudah dikenali dari ciri-ciri fisiknya yaitu paruh atasnya yang bengkok dan tipe kaki yang cukup unik dimana dua jari menghadap ke depan dan dua lagi ke belakang (zygodactyl). Selain itu burung kakatua juga memiliki jambul dan warna bulu dominan yang kurang bervariasi seperti warna putih, hitam, abu-abu atau kombinasinya.

Namun kini Indonesia mengalami kondisi kritis dimana tiga jenis kakatua yang hanya ada di Indonesia yakni kakatua putih, kakatua maluku dan kakatua tanimbar mulai terancam keberadaannya alias hampir punah. Selain itu kakatua kecil jambul kuning juga berada di tahap kritis.

Indonesia yang merupakan negara dengan kekayaan hayati paling tinggi ternyata menempati posisi teratas sebagai negara dengan jumlah jenis burung terancam punah dan dieksploitasi secara berlebihan. Burung kakatua di Indonesia seringkali dijual ke luar negeri seperti Eropa dan habitatnya seringkali disalahgunakan, yakni penggunaan hutan untuk keperluan lainnya.


Argamalona (17) berpendapat bahwa pemerintah harus senantiasa memperhatikan masalah seperti ini, jangan sampai lalai. "Terkadang pemerintah hanya urusin masalah artis atau Bank Century yang sampai sekarang gak jelas buntutnya. Lagipula orang-orang rakus banget yah sampai eksploitasi besar-besaran gitu." ujarnya.

Rizky Fitria (20) mengatakan bahwa semua ini memang tidak lepas dari peran dan pengawasan pemerintah supaya tidak terjadi perdagangan ilegal. "Selain itu para penjual juga harus sadar dan memikirkan pengembangbiakkan dari burung tersebut untuk meminimalisir terjadinya kepunahan." tambahnya.

Pusat keragaman kakatua berada di kawasan tropis Australasia yaitu Australia,Papua dan Wallacea. Dari 21 jenis kakatua di dunia, Indonesia memiliki 7 jenis dan 3 diantaranya hanya terdapat di Indonesia. Akankah kita membiarkan warisan bangsa ini punah?

Oleh : Lindayani (915080074)
Sumber : http://sains.kompas.com/read/2010/11/01/21265066/Kakatua.Terancam.Punah..-5
http://www.google.co.id/imglanding?q=burung+kakatua&hl=id&gbv=2&tbs=isch: