Doc : Google |
Kemana rasa kepekaan mereka terhadap Indonesia? Irma, 25 tahun, karyawan swasta mengungkapkan bahwa inilah gambaran yang sedang terjadi, cerminan bagaimana seharusnya seorang pemimpin menjadi teladan bagi rakyatnya dan memberi perhatian tapi seolah-olah mengabaikannya begitu saja. "Sangat disayangkan apabila hal itu terus dibiarkan terjadi. Bagaimanapun yang menajdi korban adalah warganya sendiri dan itu merupakan tanggung jawabnya yang paling utama dibandingkan dengan perjalanan dinas ke luar negeri," jelasnya.
Janji yang dulu pernah mereka berikan kepada masyarakat ternyata palsu. Tindakan dan perkataan mereka sungguh memprihatinkan. Jelas semuanya perlu bukti yang nyata dan jelas bukan sekedar kata-kata. Negara tidakbutuh pemimpin yang baik tapi harus peka.
"Haruskah kita kembali belajar di sekolah bagaimana menumbuhkan sikap kepedulian terhadap sesama? Anak kecil sja lebih baik dibandingkan dengan mereka yang memang sudah tugasnya melindungi dan memberi perhatian terhadap masyarakat. Jika seperti itu, lama-lama masyarakat akan bertindak secara kasar dan brutal," papar Martin, 45 tahun, warga Tanjung Duren Barat.
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin itu ungkapan yang pantas untuk mencerminkan kondisi para korban saat ini. Kehilangan harta benda, rumah dan sanak keluarga ditambah sikap para pemimpin yang acuh sungguh sangat ironi. Biarlah apapun yang dialami saat ini menjadi sebuah proses pembelajaran bagi semua orang.
Sumber : Gambar http://eriassumarna.blog.friendster.com/files/bola-dunia3-300x282.jpg
-Astrid Meiliani / 915080057-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar