Sabtu, 18 September 2010

Ledakan Penduduk di Jakarta

Memasuki H+7 Lebaran, kepadatan penumpang di sejumlah daerah mulai terlihat.  Hingga pukul 18.00 WIB tercatat sebanyak 14.222 penumpang tiba di Stasiun Senen, Jakarta (16/9). Sebagian  dari penumpang itu mungkin merupakan para pendatang baru di Ibu Kota.

Setiap tahun, usai Lebaran, dengan dalih mengadu nasib dan mengais rezeki, Jakarta diserbu pendatang baru . Mereka menganggap bahwa Jakarta merupakan pilihan yang paling tepat untuk mencari pekerjaan sehingga kehidupan dapat berubah kearah yang lebih baik. Selain lokasi yang strategis serta sarana gedung perkantoran, Jakarta adalah pusat perekonomian dan perdagangan di Indonesia.

Meski Pemerintah Provinsi DKI telah melarang keras para pendatang tanpa keahlian bekerja di Jakarta, ternyata hal itu tidak berlaku bagi Yani (27), pembantu rumah tangga. Perempuan asal Pasuruan ini mengaku datang ke Jakarta 5 tahun yang lalu, atas ajakan teman. Menurutnya, mencari pekerjaan di Jakarta masih lebih mudah daripada di tempat asalnya. " Awal sampai di Jakarta, saya langsung ngelamar jadi pembatu di tempat majikan teman. Penghasilannya lumayan, bisa bantu keluarga dikampung," ujarnya.
 
Sebagai warga Jakarta, Ahmad ( 32), sangat menyayangkan hal tersebut. Pasalnya tidak semua pendatang baru bisa langsung dengan mudah mendapatkan pekerjaan." Siapa bilang cari kerja disini mudah? buktinya masih banyak pengamen, gelandangan dan pengemis disana sini", sesalnya. Ditambah tingkat kejahatan dan pengangguran yang tinggi, mungkin tidak mungkin membuat Jakarta semakin penuh sesak penduduk.

Untuk menekan jumlah pendatang baru, berbagai cara pun telah dilakukan. Misalnya, dengan memperketat pembuatan Kartu Tanda penduduk (KTP) harus dilengkapi dengan berbagai dokumen dan syarat yang ketat. Bahkan Gubernur DKI, Fauzi Bowo siap menggelar Operasi Yustisi Kependudukan (OYK) serentak di lima wilayah Ibukota.

Ledakan penduduk yang terjadi setiap tahunnya mengakibatkan beban Jakarta makin meningkat. Persoalan ini sesungguhnya tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemprov DKI maupun Pemerintah Pusat, tapi juga peran masyarakat untuk ikut andil mengatasi maslah tersebut. Salah satu caranya dengan tidak mengajak teman atau sanak saudara.

Astrid Meiliani (915080057)

Sumber; http://www.detiknews.com/read/2010/09/17/174339/1442662/10/foke-berharap-pendatang-baru-tidak-menambah-angka-pengangguran-di-jakarta

Gambar; http://www.jakartapress.com/demo/gallery/images/420/Stasiun-Senen-Dipadati-Pemudik.jpg

2 komentar:

  1. kearah, dikampung, disini, disana sini,
    Selain lokasi yang strategis serta sarana
    Sebagai warga Jakarta, Ahmad ( 32), sangat menyayangkan hal tersebut.
    Siapa bilang cari kerja disini mudah? buktinya
    Ditambah tingkat kejahatan dan pengangguran yang tinggi, mungkin tidak mungkin membuat Jakarta semakin penuh sesak penduduk.

    Hayo, apa saja salah kutipan di atas?

    Salam,

    Zul

    BalasHapus
  2. Salam mas zul ^^,

    Terima kasih ya udah kasih kritikan.. Tapi masih nggak begitu mengerti yang bener itu seperti apa ya, mas??

    bisa kasih contoh?

    BalasHapus