Jumat, 01 Oktober 2010

Hujan Menghambat Aktivitas Warga Jakarta

Dinginnya malam disertai angin yang kencang dan suara rintik-rintik hujan membuat suasana di sekitarnya terasa melelahkan. Selama beberapa pekan terakhir, Jakarta terus dilanda hujan. Biasanya menjelang sore saat jam sibuk pulang kantor, warga Jakarta harus merasakan udara dingin yang menghampiri mereka. Tanah yang basah, jalanan yang becek serta padatnya kendaraan membuat setiap orang malas untuk bergerak.

Dalam Tempointeraktif online tanggal 25 September 2010, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika yag diwakili oleh Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG Edvin Aldrian menyatakan, bahwa cuaca ekstrim masih akan terjadi  saat sore hari, terutama di akhir pekan ini. Cuaca ekstrim ini terjadi karena siklus basah dan kering yang terlalu cepat akibat La Nina dan pemanasan global. 

" Paling sering hujan turun pas jam pulang kantor, jadi malas banget kalau mau pulang. Tapi kalau tunggu reda bisa sampai malam. Mending kalau ada kendaraan pribadi! Ini kan naek bus, lama nunggunya," ujar Regin, salah seorang pegawai swasta di daerah Tanjung Duren. Menurutnya, hujan yang datang selama sepekan ini sangat mengganggu kegiatannya, terutama pekerjaannya yang sebagai marketing membuatnya merasa kerja dua kali lipat disaat hujan datang.

Foto : Dok. Google
Nina (21), mahasiswi salah satu perguruan swasta di Jakarta menjelaskan bahwa hujan yang turun hampir setiap hari baik pagi maupun sore membawa pengaruh yang cukup besar dalam akitivitasnya sehari-hari. " Setiap hari kalau mau pergi kuliah jalanan jadi macet pas hujan. Kalau mau pulang kuliah juga kadang banjir, jadi serba salah kalau mau kemana-mana. Apalagi saat mau cari bahan tugas, kesel banget" sesalnya. Nina yang merupakan mahasiswa jurnalistik mengungkapkan bahwa hujan yang datang seringkali membuat dirinya tidak berkutik.

Hujan yang turun sepekan ini tidak hanya menghambat aktivitas masyarakat tapi juga menyebabkan timbulnya penyakit. Cuaca yang kadang panas terkadang dingin membuat virus penyakit dengan mudah menyebar dan hinggap di tubuh seseorang. Ketidaksiapan seseorang saat hujan tiba dan daya tahan tubuh yang berbeda-beda memang sangat memungkinkan. Untuk itu, pentingnya minum vitamin dan istirahat yang cukup serta sedia payung sebelum hujan akan lebih baik dilakukan daripada terlambat nantinya. 

Selain itu, BMKG juga menyatakan beberapa daerah yang akan terkena cuaca ekstrim ini melingkupi seluruh Jawa, Sumatera bagian Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, serta Sorong, Timika, dan Biak di wilayah Papua. Tidak ada yang tahu sampai kapan hal ini akan terus berlanjut. Oleh karenanya, akan lebih baik setiap individu bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan tidak lupa untuk selalu siap sedia.



- Astrid Meiliani (915080057)-

1 komentar:

  1. Jakarta memang hujan terus.... Cape deh. Kasihan yang rumahnya kebanjiran. Para mahasiswa yang naik angkutan umum atau kendaraan tanpa atap, siap-siap bawa payung, jas hujan, dan kompor.... :D :D
    Siapa tahu macet dan hujan lebat, berhenti saja di bawah jembatan layang lalu nyalain kompor, jadinya bikin hangat dan antilapar, bisa masak mi... wew... :P

    BalasHapus