Rabu, 20 Oktober 2010

Sebuah Dilema Warga Total Persada

Hujan tidak lagi dianggap berkah oleh sebagian orang. Hujan yang dulunya mendatangakan penghidupan kini justru lebih dipandang sebagai momok yang menakutkan bagi warga kota-kota besar. Semakin maraknya pembangunan gedung dan perumahan baru tanpa kompensasi yang diberikan pada alam, menyebabkan sistem tata kelola air kota semakin buruk.

Perbandingan perumahan baru (depan) dengan perumahan Total Persada (belakang)
Hal ini nampaknya sangat menggambarkan keadaan Perumahan Total Persada yang berada di Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten. Lingkungan keseharian masyarakatnya sangat rentan terhadap banjir, bahkan bisa dikatakan mereka sudah sangat akrab dengan bencana yang satu ini. Tiap tahunnya wilayah ini terutama di RW 07 dan RW 08 pasti merasakan apa yang disebut “kelebihan air”. Hujan yang terjadi bukan saja menjadi penyebab satu-satunya, luapan kali Ladeg dan Cirarap yang berada disekitar perumahan Total Persada akibat kiriman air dari kota lain seperti Bogor, merupakan salah satu alasan kenapa daerah ini menjadi langganan banjir.                                   

Keadaan yang memprihatinkan ini sekarang mulai berubah. Dari penuturan warga, banjir yang menimpa perumahan Total Persada dirasakan semakin menjadi semenjak dibangunnya perumahan baru yang berada di sebelah atas perumahan Total Persada yaitu Garden City Residence. Perumahan yang dibangun oleh PT Delta Mega Sentul ini direncanakan akan mendirikan 2000 rumah baru di lahan seluas 30 hektar dengan peninggian tanah setinggi 70 cm. Saat ini sudah dibangun seratus rumah dan diperkirakan akan selesai tiga tahun mendatang.

Hartono (41), warga Total Persada yang beralamat rumah di Jalan Bogor No 18, RW07, begitu merasakan dampak negatif akibat pembangunan Garden City Residence terhadap perkembangan bencana banjir yang melanda sekitar rumahnya. “Ya, itu (pembangunan perumahan baru) bisa dijadikan alasan banjir disini, karena sebelum ada pengurukan, saya kira dengan hujan yang seperti itu banjir tidak akan separah ini. Tinggi kalipun tidak sampai segitu,” kata Hartono. Senada dengan Hartono, Sukardi (43) yang bertempat tinggal tak jauh dari rumah Hartono juga sepakat dengan penyebab banjir yang semakin parah, “Sebenarnya kemarin-kemarin agak lumayan. Ini dan itu belum dibangun. Sekarang perumahan baru dan jalanan sudah dibangun. Ya…yang menang yang tinggi, yang rendah cuma bisa diam aja.”

Atas isu yang beredar demikian pihak Garden City Residence pun angkat bicara. Manager Teknik Garden City Residence, Dik Dik Ramat Fauzi menerangkan pihak developer sendiri telah melakukan banyak antisipasi dan usaha kompensasi atas dibangunnya Garden City Residence. Pertama, sesuai rekomendasi bagian pekerja umum pemerintah kota Tangerang, maka dilakukan pelebaran Kali Wedug yang tadinya sekitar 5-7 m menjadi 15 meter. Kedua, dibuatnya danau kota Situ Bulakan yang akan menjadi tempat penampungan air jika terjadi banjir. Ketiga adalah usaha pemeliharaan sederhana Kali Cirerep, seperti membersihkan enceng gondok yang dapat menyumbat aliran air. Selain itu pihak Garden City Residence juga membangun jalan baru yang ditinggikan 70 cm, dimaksudkan agar meskipun dalam keadaan banjir, pengguna jalan tetap bisa melewati lokasi tersebut. “Intinya dengan pembangunan ini, kami berharap dapat meminimalisir banjir yang sering terjadi. Kalau sampai sama sekali bebas banjir, kami rasa sulit karena wilayah Total memang berada di bawah. Tapi paling tidak air lebih cepat dikurangi,” kata Dik Dik menuturkan pembelaan.

Entah siapa yang salah dalam penataan ruang kota ini. Kini, sebagian dari warga yang memiliki uang lebih memilih pindah, dan tak sedikit warga Total yang pindah justru memilih pindah ke perumahan baru, Garden City Residence. Memang terlihat paradoks. Di saat warga Total Persada tersudut dengan kondisi akibat pembangunan perumahan baru, sebagian dari mereka justru memilih untuk pindah ke perumahan yang diduga merupakan penyebab banjir kian parah di Perumahan Total Persada tersebut. Yang jelas, warga Total Persada masih mengharapkan perhatian pemerintah untuk melakukan suatu usaha perbaikan agar kehidupan mereka tidak selalu dibayang-bayangi oleh perasaan was-was terhadap banjir yang datangnya tidak bisa diperkirakan lagi.

Oleh : Florensia Ranny- 915080077

4 komentar:

  1. Perumahan garden city bukan peyebab perumahan total persada menjadi banjir sebelum perumahan garden city di bangun perumahan total persada kusus y yng di pinghir kali cirarab sudah lama kena banjir..

    BalasHapus
  2. Berita ya kurang akurat bro..

    BalasHapus
  3. Berita ya kurang akurat bro..

    BalasHapus
  4. Perumahan garden city bukan peyebab perumahan total persada menjadi banjir sebelum perumahan garden city di bangun perumahan total persada kusus y yng di pinghir kali cirarab sudah lama kena banjir..

    BalasHapus