Senin, 25 Oktober 2010

Kekerasan: Efektif Mendidik Anak ?

Dok. Google
China, 20 Oktober 2010. Pengadilan di Kota Jiashan akhirnya memberikan hukuman ringan kepada Tan Hong Ying, tersangka pembunuhan terhadap putri kandungnya. Ia dijatuhi hukuman selama tiga tahun masa percobaan setelah sebelumnya sempat di vonis lima tahun penjara. Tan dihukum karena memukuli putrinya yang berusia lima tahun sampai mati hanya karena tidak bisa menghafal sebuah puisi Dinasti Tang. Kematian putrinya disebabkan karena Tan memukul kepala anaknya sebanyak lima atau enam kali dengan tiga atau empat kali pukulan.

Memukuli anak karena tidak bisa belajar dengan baik memang kerap kali terjadi, bahkan di Indonesia sendiri. Kesal , bosan dan merasa putus asa membuat tindakan itu dilakukan agar sang anak dapt segera mengerti dan memahami apa yang diajarkan. Namun, tindakan seperti itu apakah dianggap efektif dalam mendidik anak? dan perlu seperti itukah anak harus menerima perlakuan dari orangtua kandungnya.

Tan A Yung, 62 tahun, berpendapat "Memukul anak karena susah menerima pelajaran terkadang diperlukan tapi tidak sampai menghilangkan nyawa sang anak. Saya pikir ibu itu pasti tidak sengaja melakukannya," paparnya. Ia menjelaskan bahwa semuanya kembali ke budaya masing-masing negara, mungkin tidak bisa menghapal dengan baik sebuah puisi lebih buruk daripada tidak naik kelas.

Figur orangtua, khususnya ibu pada dasarnya adalah sosok yang paling mengerti kondisi anak-anaknya. Umumnya, mereka dengan sabar dan tidak kenal lelah akan berusaha membantu dan mendukung apapun yang dilakukan anaknya. Semua orangtua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, namun seringkali karena tingginya harapan membuat anak-anaknya menderita.

Di sisi lain, Tjia Kok Eng, 60, mengatakan "Cara yang dipakai lebih cenderung digunakan saat tahun 50an. Kalau dulu, memukul anak ketika di sekolah dianggap benar malah hukuman akan ditambah bila sampai di rumah. Tapi alangkah baiknya untuk zaman sekarang lebih memakai perasaan dan orangtua tidak egois dan banyak bersabar, namanya juga anak-anak," jelasnya.

Mendidik anak terutama yang masih kecil memang tidak mudah dan terbilang sulit. Semuanya harus ada kerjasama yang baik antara orangtua dengan anak serta lingkungan disekitarnya. Tidak ada manusia yang bodoh asal ada niat dan kemauan yang keras pasti bisa.


Sumber : Harian Seputar Indonesia, Kamis 21 Oktober 2010

Gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinXtMnammbvm_t9v2S8UzKt2eQiGaRND5N4ZxMjUcuTca1ffl3KASGl2zj9xhGOYAK4gtY0_N0Vt1mUjMANIuG-2TfhA5Sl9o5vJ-KqvRG1ubOkB-EEji3IH-_l6LIHQiF4gNW5ghk110V/s200/Pukul+Anak.jpg

( Astrid Meiliani / 915080057 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar