Dua bulan sudah berlalu sejak bangsa Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke – 65. Walaupun demikian, di bulan Oktober 2010 ini, semangat terhadap perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia masih tetap berkobar dan diapresiasikan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah Universitas Tarumanagara (Untar) yang mengadakan “Lomba Paduan Suara dan Karawitan Jawa Antar SMA/SMK Tingkat Nasional Tahun 2010” pada 5 Oktober 2010. Acara yang bertempat di lantai 8 Gedung M Untar ini dimulai dengan laporan dari Ketua Panitia, Ir. Ignatius Haryanto, MM serta kata sambutan oleh Rektor Untar, Dr. Monty.P.Satiadarma, MS/AT, MCP/MFCC, DCH, Psi.
Tepat pukul 11.00 WIB, seluruh peserta sudah siap dan lomba pun dimulai. Lomba Karawitan Jawa diadakan di Graha Barat Gedung M Untar, sedangkan Lomba Paduan Suara diadakan di Graha Timur Gedung M Untar. Peserta lomba yang berpartisipasi dalam Lomba Karawitan Jawa antara lain : SMAN 1 Pacitan (Jatim), SMAN 1 Jatilawang (Jateng), SMA Regina Pacis Palmerah (Jakarta), SMA Bunda Hati Kudus (Jakarta) dan SMKN 20 (Jakarta). Sedangkan untuk Lomba Paduan Suara diramaikan oleh : SMAN 1 Klaten (Jateng), SMAN 1 Bekasi (Jabar), SMAN 2 Bekasi (Jabar), SMAN 1 Pandeglang (Banten), SMK Darussalam Tangerang (Banten), SMAN 13 (Jakarta), SMA Charitas 1 (Jakarta), SMA Tarakanita 2 Pluit (Jakarta), SMA Santa Ursula dan Kanisius (Jakarta), SMA Tarsisius 1 (Jakarta), SMKN 56 (Jakarta), Sevilla International School (Jakarta) dan SMA Bunda Hati Kudus (Jakarta).
Untuk Lomba Karawitan Jawa tiap peserta harus mempersembahkan satu lagu wajib (Mars 45) dan satu lagu pilihan (bebas). “Deg – deg an banget,” ungkap Anrieke salah satu peserta Lomba Karawitan Jawa dari SMA Regina Pacis Palmerah Jakarta ketika ditanya mengenai perasaannya sebelum lomba. Siswi berusia 16 tahun ini memuji Untar sebagai tuan rumah lomba atas persiapannya. “Fasilitas sudah lengkap dan ada komunikasi yang baik antara panitia dengan peserta,” katanya. Catur Rini, guru pendamping SMAN Jatilawang Jateng berpendapat bahwa Karawitan Jawa adalah aset nasional dan ia sangat berharap agar Karawitan Jawa dapat dikembangkan sehingga menjadi komoditas wisatawan dari mancanegara yang dapat meningkatkan pendapatan nasional. Disisi lain ia memuji Untar sebagai universitas pertama yang menyelenggarakan lomba Karawitan Jawa di ibukota. “Acara yang luar biasa sekali. Saya tidak menyangka bahwa Untar begitu memperhatikan budaya Karawitan Jawa, “ungkapnya.Sedangkan untuk Lomba Paduan Suara, lagu yang diperlombakan adalah “Hari Merdeka” untuk lagu wajib dan salah satu lagu daerah untuk lagu pilihan. Agustinus Bambang Jusana, Ketua Dewan Juri Lomba Paduan Suara mengatakan bahwa lomba kali ini adalah acara yang cukup bergengsi dengan tempat yang menunjang. Michael Budiman Mulyadi selaku salah seorang juri Lomba Paduan Suara menambahkan bahwa seorang pelatih paduan suara perlu menanamkan passion kepada anggotanya mengingat situasi perkotaan yang menarik minat anak ke tempat lain dan juga kerterbatasan jumlah pelatih paduan suara SMA.
Lomba Karawitan Jawa selesai duluan sekitar pukul 13.00 WIB, sedangkan Lomba Paduan Suara baru selesai pada pukul 15.00 WIB. Rasa tegang dan cemas meliputi para peserta yang sedang berkumpul di auditorium menunggu hasil pengumuman pemenang lomba. Sebelum pengumuman Lomba Karawitan Jawa, para juri meminta semua peserta untuk naik ke atas panggung dan menyanyikan lagu wajib (Mars 45). Perpaduan suara dan gaya permainan alat musik dari sekolah – sekolah yang berbeda membentuk suatu harmoni yang indah. Setelah itu, Dewan Juri Lomba Karawitan yakni Raden Tumenggung Giono Hadi Puro, S.Kar didampingi oleh dua juri lainnya, Heru Windarto, S.Sn dan Drs. Djoko Sulistyo, M.Hum membacakan hasil lomba. Hasilnya adalah sebagai berikut :
• Juara I : SMAN I Pacitan (Jatim)
• Juara II : SMAN Jatilawang (Jateng)
• Juara III : SMA Bunda Hati Kudus (Jakarta)
• Harapan I : SMA Regina Pacis Palmerah (Jakarta)
• Harapan II : SMKN 20
Sebelum membacakan hasilnya, panitia meminta agar sekolah – sekolah peserta mengirimkan perwakilan untuk maju ke atas panggung dan menyanyikan lagu wajib (Hari Merdeka) bersama – sama. Paduan suara gabungan ini dikonduktori oleh Agustinus Bambang Jusana sendiri selaku pencipta aransemennya.
Gemuruh para hadirin memenuhi seluruh ruangan. Siswa/i dari sekolah dan latar belakang yang berbeda dapat menyatukan suara mereka dalam satu lagu “Hari Merdeka” menjadi simfoni indah yang tak akan terlupakan bagi mereka yang mendengarnya. Decak kagum hadirin masih terngiang sementara para juri mulai naik ke atas panggung untuk mengumumkan hasil lomba. Hasil Lomba Paduan Suara adalah :
• Juara I : SMAN I Klaten (Jateng)
• Juara II : SMA Santa Ursula dan Kanisius (Jakarta)
• Juara III : SMA Tarsisius I (Jakarta)
• Harapan I : SMA Tarakanita 2 Pluit (Jakarta)
• Harapan II : SMAN 13 (Jakarta)
• Penghargaan khusus kondektur terbaik : SMA Tarsisius I (Jakarta)
Para juri menyatakan kebanggaan dan antusias mereka dalam lomba kali ini serta berharap agar para peserta terus mengembangkan bakat dan talenta mereka. Acara berakhir pada pukul 16.00 WIB. Perasaan haru dan bangga terukir pada setiap wajah peserta, terutama pemenang lomba. Mereka tidak akan pernah lupa dengan pengalaman ini, berdiri diatas panggung lomba tingkat nasional dan mengumandangkan lagu “Hari Merdeka”. Lagu yang pernah dinyanyikan bangsa Indonesia 65 tahun yang lalu ketika bebas dari penjajah. Jayalah negriku, sejahterahlah bangsaku. Merdeka!
laporan oleh : Rudy (915080193)
trima kasihkrna sudah dipostkan beritanya..
BalasHapuskami dari SMA 1 PACITAN. (wiyogo pengendang)
semoga acra yg demikian bs d akn lg untk kdepan'y