Sabtu, 09 Oktober 2010

Kreatif dengan Mengenalkan Nail Art sebagai Hobi

Muda, cantik dan berbakat. Inilah kesan pertama kala bertemu dengan Gabriella Gemi Halim atau akrab dipanggil Gaby. Penampilannya yang menarik dengan gayanya yang ceria dan sikapnya yang bersahabat membuat suasana disekitarnya terasa nyaman dan menyenangkan. Anak pertama dari empat bersaudara ini yang lahir di Jakarta, 15 Januari 1989 adalah seseorang yang sangat mencintai seni dan desain.

Di usianya yang masih tergolong muda, ia sudah mampu menghasilkan uang sendiri. Dengan modal sendiri dan kemauan yang keras, ia berhasil membuka suatu usaha online yang menjual produk-produk Nail Art maupun pembuatan produk kuku itu sendiri. Sempat mengenyam pendidikan di INTI College selama beberapa waktu, namun karena kesibukan dan jadwal yang padat akhirnya Gaby memilih untuk berhenti kuliah demi mengejar cita-citanya itu.

"Berhenti kuliah untuk mengejar impian, saya pikir tidak apa-apa selama dia mampu membuktikan bahwa keputusan yang diambilnya tepat dan yang paling penting harus bertanggung jawab dan menerima resiko yang mungkin terjadi di depannya nanti", ujar Anita, 21 tahun, mahasiswi psikologi saat menanggapi hal tersebut. Menurutnya, di zaman sekarang ini pendidikan memang menjadi suatu standar yang menjadi ukuran bagi seseorang dalam menilai kemampuan yang dimilikinya, akantetapi semuannya kembali ke diri masing-masing pribadinya.

Selain membuka usaha, Gaby pun juga mengajar bagaimana membuat Nail Art. Biasanya, pelajaran yang diajarkan lebih diarahkan kepada proses untuk membuat suatu produk yang sudah jadi daripada harus belajar teorinya dulu. Sehingga saat mereka belajar, mereka dapat membawa pulang hasil karya mereka. Setiap karaya yang dibuat pasti akan berbeda-beda karena mencerminkan gaya dan keunikan setiap peserta didiknya.

Gaby menjelaskan, "Ide untuk mengkreasikan produk bisa muncul dimana saja, misalnya dari buku, majalah, tv dan lainnya. Jika ada minat untuk belajar pasti bisa, jangan merasa bahwa hal itu susah dan tidak lupa untuk latihan terus menerus", ungkapnya. Baginya yang penting adalah semua orang tahu tentang Nail Art, bukan hanya sekedar bisnis saja. Selepas berhenti kuliah, ia pun mengikuti berbagai kursus Nail Art.

Meski tidak menyelesaikan kuliah dan harus melewati berbagai hambatan dan tantangan, ia tidak pernah menyesali keputusannya itu. Ia ingin agar setiap orang mempunyai motivasi dalam dirinya masing-masing. Kreatif atau tidak itu bukanlah suatu penghalang karena semuanya bisa dipelajari. Bagi Gaby sendiri kreatif merupakan upaya kita melawan arus dengan menciptakan keunikan tersendiri dan tentunya berbeda dengan orang lain.



- Astrid Meiliani (915080057) -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar